DEWA ANDIX << MUSISI >>
Selasa, 04 November 2008
Q-ACCESS BLOGER
BIOGRAPHY BARACK OBAMA
Jejak Barack Obama - Daster Batik Tante Anne
Ann Dunham, ibunda Barack Obama alias Barry, tinggal di Jakarta berpuluh-puluh tahun. Di kawasan Menteng Dalam, Jakarta Selatan, Ann sering dipanggil Tante Anne. Meski orang bule, namun Anne suka batik. Dia sangat senang daster batik.
“Saya sering diminta menjahit daster Tante Anne. Kebanyakan batik, dia suka kain batik,” kata Eti Hayati (51), tetangga Anne pada tahun 1968-1971 di Menteng Dalam, Jakarta Selatan. Setelah Anne tidak tinggal lagi di Menteng Dalam, Anne tetap masih ingat dengan Eti.
“Karena Tante Anne tahu kalau saya bisa menjahit, dia akhirnya sering meminta dijahitkan daster,” ujar Eti yang hingga saait ini masih berprofesi sebagai penjahit. Anne menjadi langganan tetap Eti hingga tahun 1995, sebelum Anne meninggalkan Indonesia dan pulang ke Hawaii karena sakit.
Sewaktu tinggal di Menteng Dalam, Eti yang enam tahun lebih tua daripada Barry, memang cukup dekat dengan Anne. Eti dan Barry juga sering bertemu, karena rumah orangtua Eti saat itu menjadi tempat bermain Barry.
“Tante Anne saat itu juga sering main ke rumah saya, ikut arisan dengan para tetangga. Sementara Barry bermain dengan adik-adik saya,” ujar dia saat berbincang-bincang dengan detikcom. Eti cukup kaget juga dengan prestasi Barry saat ini yang menjadi senator AS dari Illinois dan disebut-sebut sebagai calon Presiden AS tahun 2008.
Berdasarkan cerita Eti, setelah bercerai dengan Lolo Soetoro, Anne kemudian pindah rumah. Anne mengajak Barry dan adiknya, Maya Soetoro, tinggal bersama. Namun sekitar tahun 1971, Anne memulangkan Barry ke Hawaii untuk bersekolah di sekolah yang lebih baik. Di Hawaii, Barry diasuh neneknya, Madelayne Dunnham.
Sementara Anne dan Maya tetap berada di Jakarta. Anne pindah rumah berkali-kali. “Saat itu, Tante Anne memang bekerja. Setahu saya dia pernah bekerja terkait dengan Kupedes BRI,” kisah Eti. Beberapa tahun kemudian, Anne juga menyekolahkan Maya ke Hawaii. Saat ini, Maya menjadi staf pengajar di Universitas Hawaii.
Anne tercatat pernah tinggal di Jl. Dempo, Matraman. Anne juga pernah tinggal di Kebalen, Blok S. Perempuan berambut pirang dan berpostur tubuh besar ini juga pernah tinggal Jl. Daksa, Kebayoran, dan Jl. Senjaya. “Tapi, kadang-kadang sekali-kali menengok rumah di Menteng Dalam. Kalau pas nengok rumah, Tante Anne mampir ke rumah saya,” ujar dia.
Waktu terus berlalu. Sekitar tahun 1990, tiba-tiba Tante Anne mendatangi rumah Eti. “Saat itulah, saya pertama kali mendapat order jahitan dari Tante Anne,” ujar perempuan yang kini tinggal di Pondok Kelapa, Jakarta Timur itu.
Hubungan Eti dengan Tante Anne pun semakin dekat. Berkali-kali Tante Anne meminta dijahitkan baju dan daster, hingga tahun 1995-an. “Dia paling sering membawa kain batik. Biasanya dia beli kain saat berkunjung ke Yogya dan Pekalongan,” ujar dia.
Kontak Eti dengan Tante Anne terputus sekitar tahun 1995 itu. Saat itu, Tante Anne tinggal di Jl. Senjaya. “Ketika itu, saya lupa tanggalnya, tapi tahun 1995, saya telepon ke Jl. Senjaya. Dari situlah saya mendapat informasi kalau Tante Anne sakit dan dibawa ke Hawaii,” kata Eti. Tidak lama kemudian, Eti mendengar kabar bahwa Tante Anne meninggal dunia di Hawaii.
Selama tahun 1990-1995, saat Anne masih hidup di Jakarta, Eti pernah berkali-kali bertemu dengan Maya. “Maya orangnya cantik. Orang Indo sih ya.. Dia sering ke sini liburan. Tapi, kalau Barry saya nggak pernah lihat ke Indonesia lagi,” tutur Eti.
Tante Anne di mata Eti adalah orang yang sangat baik. Meski sudah bercerai dengan Lolo Soetoro, tapi Anne masih berhubungan baik dengan mantan suaminya itu. “Saat Pak Lolo sakit, Tante Anne pernah menawarkan kepada Pak Lolo untuk dirawat ke Hawaii. Tante Anne yang menanggung biayanya,” ujar istri dari Ilham ini.
Tapi, Eti tidak tahu persis apakah Lolo menerima tawaran Anne atau tidak. Yang pasti, pada 2 Maret 1993, Lolo meninggal dunia di RS Pusat Pertamina Jakarta. Lolo dimakamkan di TPU Tanah Kusir. Saat Lolo meninggal, Maya sempat pulang ke Indonesia untuk menghadiri pemakaman ayah kandungnya itu.
“Saat Pak Lolo meninggal, Maya datang ke sini,” kata Irma Dewi Sukanti, teman sepermainan Maya saat tinggal di H Ramli, Menteng Dalam. Sementara Barry saat itu tidak ikut datang ke Jakarta.
Jejak Barack Obama - Daster Batik Tante Anne
Ann Dunham, ibunda Barack Obama alias Barry, tinggal di Jakarta berpuluh-puluh tahun. Di kawasan Menteng Dalam, Jakarta Selatan, Ann sering dipanggil Tante Anne. Meski orang bule, namun Anne suka batik. Dia sangat senang daster batik.
“Saya sering diminta menjahit daster Tante Anne. Kebanyakan batik, dia suka kain batik,” kata Eti Hayati (51), tetangga Anne pada tahun 1968-1971 di Menteng Dalam, Jakarta Selatan. Setelah Anne tidak tinggal lagi di Menteng Dalam, Anne tetap masih ingat dengan Eti.
“Karena Tante Anne tahu kalau saya bisa menjahit, dia akhirnya sering meminta dijahitkan daster,” ujar Eti yang hingga saait ini masih berprofesi sebagai penjahit. Anne menjadi langganan tetap Eti hingga tahun 1995, sebelum Anne meninggalkan Indonesia dan pulang ke Hawaii karena sakit.
Sewaktu tinggal di Menteng Dalam, Eti yang enam tahun lebih tua daripada Barry, memang cukup dekat dengan Anne. Eti dan Barry juga sering bertemu, karena rumah orangtua Eti saat itu menjadi tempat bermain Barry.
“Tante Anne saat itu juga sering main ke rumah saya, ikut arisan dengan para tetangga. Sementara Barry bermain dengan adik-adik saya,” ujar dia saat berbincang-bincang dengan detikcom. Eti cukup kaget juga dengan prestasi Barry saat ini yang menjadi senator AS dari Illinois dan disebut-sebut sebagai calon Presiden AS tahun 2008.
Berdasarkan cerita Eti, setelah bercerai dengan Lolo Soetoro, Anne kemudian pindah rumah. Anne mengajak Barry dan adiknya, Maya Soetoro, tinggal bersama. Namun sekitar tahun 1971, Anne memulangkan Barry ke Hawaii untuk bersekolah di sekolah yang lebih baik. Di Hawaii, Barry diasuh neneknya, Madelayne Dunnham.
Sementara Anne dan Maya tetap berada di Jakarta. Anne pindah rumah berkali-kali. “Saat itu, Tante Anne memang bekerja. Setahu saya dia pernah bekerja terkait dengan Kupedes BRI,” kisah Eti. Beberapa tahun kemudian, Anne juga menyekolahkan Maya ke Hawaii. Saat ini, Maya menjadi staf pengajar di Universitas Hawaii.
Anne tercatat pernah tinggal di Jl. Dempo, Matraman. Anne juga pernah tinggal di Kebalen, Blok S. Perempuan berambut pirang dan berpostur tubuh besar ini juga pernah tinggal Jl. Daksa, Kebayoran, dan Jl. Senjaya. “Tapi, kadang-kadang sekali-kali menengok rumah di Menteng Dalam. Kalau pas nengok rumah, Tante Anne mampir ke rumah saya,” ujar dia.
Waktu terus berlalu. Sekitar tahun 1990, tiba-tiba Tante Anne mendatangi rumah Eti. “Saat itulah, saya pertama kali mendapat order jahitan dari Tante Anne,” ujar perempuan yang kini tinggal di Pondok Kelapa, Jakarta Timur itu.
Hubungan Eti dengan Tante Anne pun semakin dekat. Berkali-kali Tante Anne meminta dijahitkan baju dan daster, hingga tahun 1995-an. “Dia paling sering membawa kain batik. Biasanya dia beli kain saat berkunjung ke Yogya dan Pekalongan,” ujar dia.
Kontak Eti dengan Tante Anne terputus sekitar tahun 1995 itu. Saat itu, Tante Anne tinggal di Jl. Senjaya. “Ketika itu, saya lupa tanggalnya, tapi tahun 1995, saya telepon ke Jl. Senjaya. Dari situlah saya mendapat informasi kalau Tante Anne sakit dan dibawa ke Hawaii,” kata Eti. Tidak lama kemudian, Eti mendengar kabar bahwa Tante Anne meninggal dunia di Hawaii.
Selama tahun 1990-1995, saat Anne masih hidup di Jakarta, Eti pernah berkali-kali bertemu dengan Maya. “Maya orangnya cantik. Orang Indo sih ya.. Dia sering ke sini liburan. Tapi, kalau Barry saya nggak pernah lihat ke Indonesia lagi,” tutur Eti.
Tante Anne di mata Eti adalah orang yang sangat baik. Meski sudah bercerai dengan Lolo Soetoro, tapi Anne masih berhubungan baik dengan mantan suaminya itu. “Saat Pak Lolo sakit, Tante Anne pernah menawarkan kepada Pak Lolo untuk dirawat ke Hawaii. Tante Anne yang menanggung biayanya,” ujar istri dari Ilham ini.
Tapi, Eti tidak tahu persis apakah Lolo menerima tawaran Anne atau tidak. Yang pasti, pada 2 Maret 1993, Lolo meninggal dunia di RS Pusat Pertamina Jakarta. Lolo dimakamkan di TPU Tanah Kusir. Saat Lolo meninggal, Maya sempat pulang ke Indonesia untuk menghadiri pemakaman ayah kandungnya itu.
“Saat Pak Lolo meninggal, Maya datang ke sini,” kata Irma Dewi Sukanti, teman sepermainan Maya saat tinggal di H Ramli, Menteng Dalam. Sementara Barry saat itu tidak ikut datang ke Jakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)